Banjarmasin, Sonora.ID - Pagebluk yang melanda seluruh dunia termasuk di Kota Banjarmasin, tidak hanya menghantam sektor kesehatan, melainkan juga dunia usaha.
Kondisi ini pun tak ayal, membuat Pemerintah Kota Banjarmasin kekurangan pemasukan dari hasil pajak, karena pelaku usaha lebih memilih tutup atau tidak beroperasi sejak wabah CoVID-19 melanda.
Salah satunya sektor hiburan, yang ternyata paling anjlok Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya di tahun ini.
"Dari target Rp 9 M, hanya terealisasi 64,76 % atau Rp 5,8 M sampai pertengahan November," ucap Subhan Nor Yaumil, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM, Senin (30/11).
Baca Juga: Buka di Tengah Pandemi, Bioskop di Makassar Sepi Pengunjung
Menurutnya, anjloknya sektor hiburan ini dikarenakan pelaku usaha memilih tutup sejak Maret - Oktober lalu, hingga tidak ada pemasukan yang mereka terima.
"Baik itu Tempat Hiburan Malam (THM), Karaoke, Diskotek, Tontonan dan Pagelaran Seni," tambah Subhan.
Lebih lanjut Ia menerangkan, kondisi ini selaras dengan PAD dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang tercatat paling rendah. Dari target Rp 600 M, realisasi di instansi tersebut masih di angka 0%.
"Disbudpar rupanya masih belum bisa bangkit dari pandemi," tandasnya.
Baca Juga: Bioskop Kembali Dibuka, Pengelola: Semoga Roda Perekonomian Kembali Menggeliat