Meskipun demikian, lanjut dia, aktivitas perdagangan kian menunjukkan perbaikan yang tercermin dari peningkatan IHSG yang mencapai level 5.612,42 pada 30 November 2020.
“Tidak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di bulan November 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp12,9 triliun per hari,” ujarnya.
Inarno menambahkan, peningkatan juga terlihat pada jumlah pencatatan efek baru yang masih bertumbuh di tengah Pandemi COVID-19. Sampai dengan 30 November 2020, telah dicatatkan sebagai 708 Perusahaan Tercatat di BEI.
Baca Juga: IHSG Terus Turun, BEI Tetap Berupaya Menjaga Keteraturan Pasar
“Pada 2020, sudah tercatat 46 Initial Public Offering (IPO) Saham, 8 Exchange Traded Fund (ETF), 95 Emisi Obligasi/Sukuk Korporasi, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total fund raised sebesar Rp108,71 triliun,” katanya.
Tidak hanya itu, Inarno mencatat, masih terdapat 20 Perusahaan yang masuk ke dalam pipeline calon Perusahaan Tercatat baru.
Selain itu pula, terdapat peningkatan signifikan pada jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang telah mencapai 3 juta investor pada Juli 2020 atau meningkat sebanyak 3,8 kali dari 2016. Sampai dengan 19 November 2020, Pasar Modal Indonesia telah mengantongi 3,53 juta investor.
Baca Juga: BI Bentuk TP2DD, Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Sulsel