Selain itu, Iche pun mengimbau belajar tatap muka lebih diprioritaskan untuk wilayah yang memang sulit menjangkau akses daring seperti daerah pinggiran dan “blank spot” internet
“Namun untuk wilayah kota besar lebih baik tetap bertahan dengan belajar daring,” katanya.
Senada dengan Iche, Pengamat Pendidikan Sumatera Selatan Prof. Dr.s. H. M. Sirozi, Ph. D mengatakan, penilaian secara selektif harus dilakukan oleh pemerintah terkait sekolah tatap muka nanti.
Baca Juga: Waktu Persiapan Menuju Sekolah Tatap Muka Dinilai Belum Memadai
Menurutnya, pelaksanaan sekolah tatap muka seharusnya lebih diprioritaskan kepada sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil yang infrastruktur digitalnya belum memadai.
“Sekolah tatap muka seharusnya lebih diprioritaskan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil yang dimana infrastruktur digital dan koneksi internetnya belum memadai, sehingga pelaksanaan sekolah tatap muka perlu dilakukan karena adanya berbagai keterbatasan tadi,” tutupnya.