Menurut Sutaryo Air Tiga Rasa Rejenu ini selalu mengeluarkan air bahkan di musim kemarau kondisi air tidak berkurang sedikit pun.
Sutaryo mengatakan Air Tiga Rasa Rejenu hingga sekarang masih banyak yang mengambil, tak hanya dari Kudus, melainkan juga pengunjung dari luar kota yakni seperti Semarang, Demak, Jepara, bahkan ada juga yang datang dari Singapura.
“Meskipun musim kemarau kondisi Air Tiga Rasa itu tidak mengalami kekeringan. Masih banyak airnya,” kata Sutaryo.
Baca Juga: Tak Kalah dari Bali, Nikmati Pantai Eksotis Ini di Wonogiri
Sementara, terkait dengan keberadaan Syeh Sadzali sendiri diyakini adalah salah satu ulama besar dalam menyebarluaskan agama Islam di sekitar lereng gunung Muria. Menurut cerita turun temurun, Syeh Sadzali adalah seorang ulama yang berasal dari Timur Tengah tepatnya Baghdad Irak. Dia berkelana untuk sampai ke Tanah Jawa untuk menyiarkan agama Islam
Syeh Sadzali diperkirakan hidup sekitar satu abad sebelum era Walisongo. Dulu warga pernah menemukan batu bata kuno di area sekitar makam Syekh Sadzali yang diperkirakan dari abad 12 atau 13. Batu bata itu diduga kuat merupakan bagian dari musala yang dibangun Syekh Sadzali.
Sumber air tiga rasa sendiri diyakini menjadi salah satu karomah Syekh Hasan Sadzali. Air tiga rasa itu dulu digunakan untuk wudhu Syekh Sadzali. Air itu tidak pernah surut baik musim hujan maupun kemarau panjang dan itu merupakan bagian dari karomah wali. Dan jika diambil airnya rasanya tidak akan pernah hilang sampai berbulan-bulan.
Baca Juga: Wisata Agro Selopajang, Wisata Unik yang Tak Lupa dengan Budayanya