Grup ini sudah sangat terkenal tampil di acara-acara bergengsi Korea Utara.
Bahkan, rezim telah menggunakan mereka sebagai alat untuk berdiplomasi.
Korea Utara pernah membawa girl band ini untuk tampil di delegasi Kuba pada September 2015.
Tur perdana Moranbong direncanakan di Beijing pada Desember 2015.
Namun harus dibatalkan setelah China keberatan dengan lirik "anti-Amerika" karena khawatir akan meningkatnya ketegangan, lapor Reuters.
Di tahun 2016, Moranbong tampil dalam acara tes rudal Korea Utara.
Baca Juga: Pembelot Korea Juluki Kim Jong Un: Dewa Yang Bisa Baca Pikira Rakyat
Meski dinilai hanya sekedar hiburan, Moranbong dianggap penuh kontroversi terutama buku nyanyiannya yang banyak bersandar pada retorika nasionalisme dan revolusioner, termasuk lagu yang disebut "Advance of Socialism" dan "We Love the Party Flag," yang bisa berisiko pelanggaran hukum keamanan Korea Selatan, menurut The Guardian.
Pertunjukan mereka juga termasuk pencitraan roket atau program senjata Korea Utara juga kemungkinan akan melukai hari orang-orang yang hadir.
Terlebih pada setelah satu tahun retorika yang mengancam antara Kim Jong Un dan Donald Trump.
Dibalik pembentukan dan segala kontoversialnya, rupanya Moranbong masih memberikan kebingungan.
Baca Juga: Wow, Ratusan Produk Asal Indonesia Jadi Favorit dan Banyak di Cari Masyarakat Korea Utara