Saat ini menurut Sukamto, pihaknya hanya bertindak sebagai penyangga atau hanya penampung pasien OTG dari daerah yang juga sudah menutup kokasi karantinanya.
"Provinsi ini kan sebagai penyangga. Diharapkan kabupaten/kota juga mempunyai tempat karantina lagi," harap Sukamto.
Meski secara kuantitas penularan kasus baru sudah menurun, namun Ia berharap pemerintah kabupaten/kota masih menyediakan wadah karantina untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus baru.
Baca Juga: Perkuat Pemulihan Ekonomi, BI Terapkan Lima Kebijakan Strategis
"Banjarmasin dan Banjarbaru itu karantinanya sudah tutup sehingga semua masuk provinsi. Sebaiknya dibuka lagi untuk antisipasi lonjakan kasus baru," tambahnya.
Dengan begitu menurutnya, pasien OTG dapat lebih cepat tertangani tanpa harus dirujuk ke gedung karantina milik pemerintah provinsi.
"Kalau ada kan cepat ditangani sendiri tanpa ke fasilitas milik pemprov," pungkasnya.
Baca Juga: PLN Perkuat Keandalan Listrik Jelang Pilkada, Natal, dan Tahun Baru 2021
Kalimantan Selatan memiliki 1.031 tempat tidur bagi pasien OTG CoVID-19, baik yang dikelola pemerintah provinsi maupun kabupaten kota.
Untuk tingkat daerah, kapasitas karantina terbanyak disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah laut dengan 249 tempat tidur.