"Seluruh pihak, masing-masing pasangan calon, relawan dan simpatisan, saya sampaikan terimakasih telah menjaga suasana kondusif saat penyelenggaraan penghitungan suara. Selanjutnya saya harapkan untuk terus saling menjaga suasana yang kondusif di Jatim, baik di masa perhitungan suara hingga penetapan kepala daerah terpilih," tegas Khofifah.
Gubernur menjelaskan, biasanya jika sudah ada hasil perhitungan suara, syukuran para relawan paslon yang menang pilkada kerap tak bisa dihindarkan. Untuk itu gubernur perempuan pertama Jatim ini mengimbau agar euforia kemenangan nantinya tetap dijaga. Jangan sampai proses tersebut mengabaikan protokol kesehatan. Tetap harus dikendalikan karena saat ini proses demokrasi dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: BMKG Perkirakan Jatim Akan Dilanda Hujan Lebat dan Petir Selama Sepekan Kedepan
"Siapapun yang menang nanti biasanya tingkat RT syukuran, tingkat RW syukuran. Tolong dijaga, jangan sampai ada proses berkerumun yang melonggarkan protokol kesehatan," tegas Khofifah.
Ia mewanti bahwa penyebaran covid-19 belum berhenti. Sehingga kehati-hatian harus terus dijaga. Demokrasi tetap berjalan namun yang utama masyarakat harus tetap sehat.
“Mari kita laksanakan proses demokrasi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat,” tegas Khofifah.
Lebih lanjut, guna menyiagakan segala antisipasi terkait Pilkada Serentak di Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan posko bertempat di sayap kanan gedung negara Grahadi.
Posko ini selain untuk monitor menjelang penyelenggaraan pemungutan suara, saat pemungutan suara, juga untuk koordinasi layanan kesehatan yang dibutuhkan mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Pasien di Malang Raya, Pemprov Jatim Siapkan RS Lapangan Ijen Boulevard