Studi berjudul Contraception for Women With Diabetes: Challenges and Solutions yang diselenggarakan University of Surrey, London menyebut metode kontrasepsi menggunakan hormon estrogen dan progresteron dengan kandungan kurang dari 35 µg etininil estradiol tidak mempengaruhi konsentrasi gula darah maupun sekresi insulin pada tubuh penderita.
Konsumsi pil KB dengan kadar androgenik rendah, tidak akan mempengaruhi tingkat probabilitas risiko seperti pendarahan dan komplikasi jangka panjang terjadi pada PDD.
Meski demikian, pada periode awal pemakaian, setidaknya enam bulan pertama, kadar gula darah mungkin saja mengalami sedikit peningkatan. Jika ini terjadi, konsultasikan dengan tenaga medis.
Pada beberapa kasus, PDD yang mengonsumsi pil KB mungkin harus menyesuaikan dosis obat diabetes yang rutin diminumnya untuk mencegah terjadinya efek samping maupun komplikasi.
Baca Juga: Alternatif Pil KB, Berikut Makanan yang Bisa Cegah Kehamilan
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis, jenis, hingga metode kontrasepsi terbaik untuk tubuh.
Pola hidup sehat tetap perlu diterapkan oleh PDD untuk mengontrol kadar gula darah dan menekan risiko komplikasi.
Adapun pola hidup sehat tersebut adalah mengurangi karbohidrat, makanan/minuman manis, menjauhi alkohol dan rokok, memperbanyak konsumsi air putih, berolahraga rutin sertaistirahat yang cukup.
Terakhir, PDD juga harus rutin memeriksakan kondisi diri untuk memantau tekanan darah, gula darah, hingga kondisi tubuh secara menyeluruh
Baca Juga: Meski Dipengaruhi oleh Beberapa Faktor, Ini Frekuensi Normal Buang Air Kecil per Harinya