Di negara Jepang, 10 dari 47 prefektur telah terkena dampak wabah flu burung, dengan sekitar 3 juta burung dimusnahkan.
Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi kasus flu burung yang pernah dicatat oleh negara Jepang.
Semua peternakan di Jepang sebelumnya diperintahkan untuk mendisinfeksi fasilitas dan memeriksa aturan kebersihan. Mereka juga harus memastikan jaring untuk mencegah burung liar terpasang dengan benar.
Baca Juga: Sambangi BPTU-HPT Pelaihari, Komisi II DPRD Kalsel Tinjau Peternakan
Hingga saat ini, Jepang telah menghentikan impor unggas dari tujuh negara, termasuk Jerman.
Sebelumnya dikabarkan, wabah flu burung ini pertama dikonfirmasi di peternakan unggas si Miyoto pada 5 November 2020.
Ini menjadi wabah flu burung pertama di Jepang setelah hampir tiga tahun. Sejak saat itu, kasus flu burung mulai banyak ditemukan di peternakan kota tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Flu Burung di Jepang Telah Menyebar ke 10 Wilayah"