4. Mikropenis
Ada sebagian kecil orang yang secara medis diklasifikasikan memiliki penis berukuran mikro atau kecil.
Ketika mengalami ereksi, panjangnya tidak lebih dari 7-8 cm. Diduga, salah satu penyebab mikropenis adalah rendahnya kadar testosteron seseorang saat perkembangan dalam kandungan.
Meski demikian, bentuk penis mikro bukan berarti tidak bisa merasakan kepuasan bercinta.
Pilih posisi yang memungkinkan penetrasi mendalam, seperti meletakkan bantal di bawah bokong pasangan.
Baca Juga: Pasangan Baru dan Ingin Segera Punya Anak? Dr. Boyke Sarankan Hal Ini
5. Seperti roket
Bentuk penis lain adalah seperti roket, lebar di bagian pangkal namun semakin mengecil di kepalanya.
Selama perbedaan ukuran ini tidak drastis, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.
6. Tebal seperti sosis
Bentuk penis yang tebal juga dimiliki sebagian besar pria. Tak perlu panjang, namun bentuk penis yang tebal sangat mungkin memuaskan pasangan.
Untuk dapat mencapai G-spot, coba posisi misionaris atau spooning sehingga kontak bisa lebih dalam.
Baca Juga: Perlu Perhatian Khusus, Sumsel Ranking 2 Pembawa Sifat Thalassemia
7. Melengkung seperti pisang
Bentuk penis tak selalu lurus, ada juga yang melengkung layaknya pisang. Bentuk ini berkembang saat masa pubertas.
Untuk menghindari rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual, cari posisi berhadapan sehingga vagina pasangan bisa memberi ruang yang cukup untuk penis.
8. Peyronie’s Disease
Bentuk penis terakhir adalah contoh langka yang cukup mengkhawatirkan, yaitu penis yang melengkung sekitar 10 hingga 25 derajat.
Konsekuensinya, penderita Peyronie’s Disease bisa merasa kesulitan – bahkan kesakitan – saat bercinta.
Penyebabnya bisa terjadi karena trauma pada penis yang menyebabkan cedera. Selain itu, faktor genetik dan usia juga turut menjadi faktor risiko terjadinya Peyronie’s Disease.
Kondisi ini bisa diobati dengan pengobatan atau operasi. Perlu diingat bahwa bentuk penis bisa berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Tentunya, kadar testosteron turut mengambil peran signifikan. Perkembangan bentuk penis dimulai sejak usia 9 tahun, saat kelenjar pituitari memerintah tubuh untuk memproduksi testosteron.
Pada beberapa orang, ada kemungkinan penis menjadi melengkung seiring dengan pertambahan usia.
Perbedaan bentuk penis antara satu pria dan lainnya adalah hal yang sangat wajar.
Apabila bentuk penis terasa mengganggu aktivitas atau dirasa kurang normal, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter. Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dicoba.
Baca Juga: Sekaligus Olahraga, Ini 3 Posisi Bercinta yang Bakar Kalori Lebih Banyak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Bentuk Penis, Manakah yang Tak Normal?"