Dari hasil rekonstruksi, diketahui bahwa badan dan tangan kanan korban dibuang ke Kali Mati di Kalimalang.
Selanjutnya tangan kiri korban dibuang ke tempat pembuangan sampah kawasan Kayuringin, Bekasi.
Untuk kepala korban dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara depan SMPN 4 Bekasi.
Terakhir A membuang dua kaki korban di jalan Ahmad Yani tepat di belakang stadion Patriot Chandrabhaga.
Bersihkan darah dengan pilox
Setelah memotong beberapa bagian tubuh korban, A lalu membuang bagian badan dan tangan kiri terlebih dahulu.
Setelah itu, dia kembali ke rumah dan berusaha membersihkan bercak darah yang ada di lantai dan tembok.
Tersangka membersihkan lantai dan tembok itu dengan sabun. Namun noda darah tak kunjung hilang. Akhirnya A menutupi bercak darah itu dengan cat semprot.
"Karena masih melihat bekas bercak darah, pelaku menutupi bercak darah yang ada di ubin dan dinding menggunakan pilox warna silver," kata Hendra.
Baca Juga: Aparat Desa di Minahasa Utara Sodomi Massal Anak Laki-laki di Bawah Umur
Setelah menutupi noda darah, dia kembali membuang bagian potongan tubuh yang tersisa, yakni kepala dan kedua kaki DS.
Alasan memutilasi
Alasan utama A memutilasi korban karena kesulitan mengangkat dan menyembunyikan jasadnya.
"Adegan ke-13, kemudian pelaku melihat mayat korban yang sedang tergeletak. Pelaku memikirkan cara untuk menyembunyikan mayat tersebut," kata Herman saat rekonstruksi.
"Apabila tubuh korban diangkat sangat berat. Pelaku berinisiatif untuk memotong-motong bagian tubuh korban," jelas Herman.