Dari keterangannya, pria tersebut tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Dirinya datang ke Balikpapan Selatan untuk mencari pekerjaan.
Sayangnya hingga kini dirinya tak kunjung mendapatkan pekerjaan, ditambah lagi dirinya kerap menjadi pemidu perkelahian rumah tangga Kakaknya dan sang istri.
Karena rasa bersalah inilah yang membuat Dedik nekat ingin berenang dari Balikpapan menuju Malang.
“Kata dia, gara-gara dia kakak dan istri sering berhantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.
Pada hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, ia mengambil tiga galon dari rumah kakaknya. Satu galon ia jual untuk beli rokok.
Baca Juga: Tidak Larang Demo Meski Pandemi, Mendagri: Batasi 50 Orang Saja
Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan.
“Setelah ia rakit, langsung nyemplung ke laut. Sudah tiga jam terapung sebelum kita evakuasi karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.
Saat ditemukan, kondisi fisiknya normal dari cara bicara hingga pernapasan. Ia juga tak mengalami luka apa pun.
“Kemudian kita tawarkan kalau mau pulang ke Jawa kita bantu, tapi syaratnya harus sepengetahuan keluarga. Ia lalu kita antar ke keluarganya (kakaknya),” terang dia.
Setiba di rumah kakaknya, kata Retno, menurut keterangan kakaknya, adiknya itu tersebut memiliki gejala depresi. Ia pernah sakit dan menjalani perawatan hingga sembilan bulan.
“Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. Tapi, kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” jelas Retno.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Gowa Terendam Banjir Akibat Pengembangan Perumahan