Bagikan :
:quality(50)/photo/2020/12/21/3065724409.jpg)
"Kepala BMKG memang menyampaikan bahwa di sebagian besar wilayah di Indonesia ini bisa mencapai puncaknya sampai bulan Februari tetapi harus diantisipasi sampai dengan bulan April," urainya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Dinas PU SDA, serta Tim Balai PUPR di Jawa Timur.
"Kebetulan saat ini ada ketua rumpun balai PUPR yang sedang di Pamekasan , kita akan koordinasi dengan bersama pak Bupati Bagaimana agar pintu airnya bisa segera dibenahi dan saat musim kemarau nanti bisa segera dilakukan pengerukan," tandasnya.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Forpimda Surabaya: Jaga Kondusifitas Kota & Prokes
Khofifah mengharapkan, tidak ada korban saat terjadi bencana baik bencana alam maupun non alam. Untuk itu, berbagai upaya harus dilakukan dalam antisipasi dan penanganan bencana agar bisa zero accident.
"Bagaimana upaya kita dalam antisipasi dan penanganan bencana agar bisa zero accident, jadi bencana alam maupun non alam memang kita usahakan zero accident," harapnya.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi atas upaya cepat dan tanggap yang dilakukan oleh Bupati Pamekasan, TNI, POLRI, BPBD dan Tagana serta relawan lainnya dalam mengevakuasi serta distribusi logistik bagi korban banjir di Kabupaten Pamekasan.
"Saya menyampaikan Terima kasih Pak Bupati, tim BPBD, TNI- POLRI, TAGANA serta relawan lainnya. Terimakasih mereka dengan sigap melakukan evakuasi lansia dan difabel, Ini adalah bagian penting yang kita harus lakukan untuk menyelamatkan mereka," pungkas Khofifah.
:quality(50)/photo/2025/02/11/ramalan-shio-besok-12-februari-2-20250211025736.jpg)
:quality(50)/photo/2025/02/16/1000400182jpg-20250216073650.jpg)
:quality(50)/photo/2023/10/26/sunset-1283872_1920jpg-20231026082018.jpg)
:quality(50)/photo/2025/02/16/1000400095jpg-20250216065053.jpg)