Kemudian mereka yang terkonfirmasi positif, rata-rata memiliki gejala pada umumnya.
"91 persen tidak bergejala," ungkapnya, ketika dikonfirmasi kemarin (25/12) sore.
Disinggung lebih lanjut apakah muncul klaster baru dari jumlah mereka yang terinfeksi, Machli mengatakan saat ini belum ada klaster terbaru.
"Bukan klaster. Tapi penyumbang," tekannya.
Machli pun hanya bisa mengimbau, agar orang tidak melakukan perjalanan keluar daerah, karena kebanyakan daerah yang dikunjungi berstatus zona merah.
Baca Juga: Tak Ada Kejelasan, Puluhan Karyawan Hotel di Banjarmasin Lakukan Mogok Kerja
"Peningkatan tajam dalam satu minggu terakhir ini penyumbang terbesarnya adalah pelaku perjalanan," tandasnya.
Sebelumnya, melonjaknya angka kasus CoVID-19 di Kota Banjarmasin, sudah diprediksi oleh salah seorang anggota dari Tim Pakar COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin, pada 13 Desember lalu.
Muttaqin juga mengkritisi pernyataan Pemerintah bahwa terjadinya lonjakan kasus hanya karena penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat yang semakin longgar.
Melainkan menurutnya hal itu terjadi sejak pemerintah semakin melonggarkan kegiatan ekonomi dan aktivitas masyarakat.