Ia melihat peningkatan konsumsi alkohol berlebihan pada orang berusia lanjut, dan menurut dia hal itu bisa berdampak serius pada fungsi otak.
"Alkohol, kebiasaan merokok dan tekanan darah tinggi adalah faktor risiko yang dapat dicegah untuk demensia."
Masa tua adalah salah satu dari tiga periode perubahan otak secara dinamis pada manusia, dan alkohol bisa memicu kerusakan parah.
Saat memasuki usia tua, otak mulai berhenti tumbuh lebih cepat, karena neuron menjadi lebih kecil dan bagian-bagian komponennya mengalami penurunan fungsi. Ketika hal itu terjadi, konsumsi alkohol dapat mulai merusak kognisi otak.
Baca Juga: Awas! Ini 5 Bahaya Buah Mangga Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang juga berisiko bagi otak. Hasil penelitian membuktikan, mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang terbukti terkait dengan penurunan volume otak yang kecil, namun signifikan.
Periode lain perubahan otak dinamis adalah masa remaja di usia 15-19 tahun. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol saat remaja akan melukai organ hati.
Para peneliti menjelaskan, binge drinking atau pesta minuman keras di masa remaja terkait dengan kasus penurunan volume otak. Kebiasaan itu pun berdampak pada perkembangan materi putih otak yang buruk, dan kekurangan fungsi kognitif dalam ukuran kecil atau sedang.
Terakhir, periode berisiko bagi manusia terjadi di masa kehamilan, sehingga konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan serius pada janin.
"Bukti terbaru menunjukkan konsumsi alkohol yang rendah atau sedang selama masa kehamilan dikaitkan dengan hasil psikologis dan perilaku yang buruk pada keturunan," kata dia.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengatasi Nyeri Datang Bulang yang Menyiksa