Makassar, Sonora.ID - Cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina sudah mulai terjadi di sebagian wilayah Sulsel.
Hal itu ditandai tingginya intensitas hujan serta angin kencang. Namun beruntung, tahun ini sawah-sawah tidak mengalami kerusakan atau puso meski sempat dilanda banjir.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulawesi Selatan Andi Ardin Tjajo mengatakan, dari laporan yang diterimanya, ribuan hektar sawah yang tersebar di sejumlah kabupaten terendam banjir.
Baca Juga: Kaji Kondisi Sungail, Pemprov Sulsel Bakal Libatkan Perguruan Tinggi
Dari total 3000 lebih hektar luas tanam, seribu hektar diantaranya terendam air hujan selama dua hari.
"Kabupaten Maros merupakan daerah yang terparah terkena banjir yakni seluas 968 hektar sawah dari total luas tanam sebesar 3.348 hektar. Itu data per 18 Desember kemarin," ujar Andi Ardin.
Namun, kata Ardin, sejauh ini banjir tersebut tak sampai mengakibatkan puso. Sebab, setelah banjir reda, tanaman sudah mulai subur kembali.
Baca Juga: Bendung dan Jaringan Irigasi Lalengrie Siap Aliri 100 Hektare Sawah
Kendati demikian, lanjutnya, pihaknya terus memantau kondisi sawah di daerah-daerah penghasil padi seperti Maros, Gowa, Parapare, Sidrap, Barru dan Pinrang. Jika terjadi puso, maka perlu penyiapan benih untuk segera menanam kembali.
"Kami akan membuat laporan untuk segera membantu benih melalui Cadangan Benih Nasional yang disiapkan pemerintah," tutupnya.