“Memperkuat fasilitas 3A pariwisata; Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas. Selain itu mendorong investasi sektor pariwisata dan memperkuat promosi pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital dengan optimal."
Selain itu, Kemenparekraf juga akan menerapkan tiga strategi untuk mempercepat pemulihan pariwisata.
Ketiga strategi tersebut adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Dalam strategi inovasi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo sempat menjelaskan pemanfaatan big data untuk mendesain promosi yang lebih efektif dan personal.
Baca Juga: Kisah Sandiaga Uno Terlilit Utang Kartu Kredit dan Kena PHK saat di Singapura
“Dengan menggunakan teknologi seperti big data dan pendekatan kekinian untuk memetakan, baik dari segi potensi maupun penguatan, serta memastikan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bertahan,” jelas Sandiaga.
Tak hanya inovasi dari segi promosi saja, Kemenparekraf juga akan berinovasi dalam hal produk yang ditawarkan.
Produk-produk itu berupa pariwisata luar ruangan, sport tourism, health tourism, wellness tourism, ekowisata, bahkan hingga medical tourism.
Strategi kedua adalah adaptasi. Salah satunya adalah mengadaptasi protokol kesehatan berbasis CHSE (cleanliness, health, safety, and environment) di setiap destinasi pariwisata dan lini ekonomi kreatif.
Baca Juga: Netizen Tidak Setuju dengan Wisata Halal, Sandiaga: Perdebatan Itu Sangat Tidak Perlu