Menurutnya, pasar saham 2021 juga akan diwarnai kehadiran banyak emiten baru.
Dirinya menyebut minimal 30 perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ini.
Pasar modal Indonesia tahun 2021 juga akan disemarakkan dengan pencatatan Surat Berharga Negara maupun obligasi korporasi.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisiones OJK Wimboh Santoso mengatakan, tren positif pasar modal 2021 merupakan kelanjutan kinerja positif sepanjang 2020, meski tekanan yang ditimbulkan oleh Pandemi COVID-19 sangat kuat.
Setelah mencapai titik terendah yang ditandai dengan penurunan IHSG hingga level 3.900 pada Maret 2020, pasar saham Indonesia berhasil rebound dan menutup tahun 2020 dengan posisi IHSG 5.979,07 pada 30 Desember.
Baca Juga: Meski Masih Pandemi, Pasar Saham di Tahun 2021 Sangat Berpeluang
Diketahui, tekanan akibat pandemi COVID-19 tak menghalangi Pasar Modal Indonesia mencatat sejumlah milestone penting.
Sepanjang 2020, rata-rata investor aktif per hari mencapai 95 ribu per hari atau meningkat 75% dari tahun 2019 yakni 55 ribu per hari.
Diikuti dengan jumlah investor aktif ritel per hari yang meningkat empat kali lipat dibanding tahun 2019.
Seiring dengan itu, jumlah total investor berdasarkan jumlah Single Investor Identification (SID) saham, reksadana, dan obligasi juga meningkat hingga 56% menjadi 3,88 juta investor.
Dari jumlah tersebut, investor dengan usia di bawah 30 tahun mendominasi dengan porsi 54,79% dari total investor di pasar modal.
Baca Juga: Wujud Apresiasi, Tahun Ini BEI Berikan Penghargaan kepada Mitra GI BEI