2. Kurang foreplay
Salah satu hal krusial yang kerap kali dilupakan oleh pasangan yang baru melewatkan malam pertama adalah foreplay atau pemanasan.
Padahal hal ini sangat penting dilakukan, untuk menekan rasa cemas saat hendak melakukan hubungan seksual.
Jika pasangan laki-laki cukup untuk melakukan foreplay sebelum berhubungan maka yang vagina dapat terlumasi dengan baik dan penetrasi dapat dilakukan.
Namun, jika aktivitas foreplay kurang, kesulitan penetrasi mungkin masih akan dihadapi.
Baca Juga: Sudah KB Streril Bisa Hamil Lagi? dr. Boyke: Mungkin Terjadi, Kalau…
Menurut konsultan andrologi dan seks, Dr dr Hudi Winarso, MKes, SpAnd melalui bukunya, "Seks Pria & Wanita: Manfaat, Masalah, dan Solusinya" (2019), dijelaskan bahwa sebelum memasuki tahap penetrasi, ada tahapan rangsangan.
Rangsang seks yang terpapar melalui indera atau pikiran (fantasi) akan diikuti terjadinya perubahan fungsi tubuh secara otomatis.
Beberapa hal yang terjadi pada tahap rangsangan antara lain meningkatkan detak jantung serta aliran darah ke payudara sehingga membuat payudara relatif lebih besar dan lebih tegak.
Rangsangan seks yang berlanjut akan mengantarkan respons seks ke dalam fase bangkitan, di mana aliran darah ke organ kelamin semakin lancar, mulut vagina membuka membuka, vagina memproduksi lebih banyak lendir, serta perubahan lain pada rahim.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Stres Bisa Menurunkan Libido dan Mengganggu Hubungan Ranjang
Fase bangkitan ini merupakan waktu yang ideal untuk penetrasi penis. Jika tidak hambatan, baik secara fisik maupun fungsional, maka idealnya hubungan seks akan bisa dilakukan dengan lancar.
"Informasi yang bersifat negatif, yaitu malam pertama sangat sakit, bisa menjadi awalan yang buruk terhadap tahapan respons seks, yaitu organ kelamin menjadi tidak siap atau bahkan otot-otot menjadi kaku," ungkapnya.
Jika ini adalah masalahnya, cobalah untuk lebih banyak melakukan foreplay. Untuk mengusir kecemasan, cobalah mematikan lampu kamar dan nyalakan lampu meja atau lilin untuk menciptakan suasana temaram yang membangkitkan suasana.
Jika kesulitan membuat vagina terlubrikasi dengan maksimal, bawalah pelumas ke tempt tidur dan gunakan ketika dibutuhkan.
Baca Juga: Sudah KB Streril Bisa Hamil Lagi? dr. Boyke: Mungkin Terjadi, Kalau…
3. Vaginismus
Dilansir dari Kompas.com menurut Dr dr Hudi Winarso, MKes, SpAnd sulitnya penis penetrasi ke vagina disebabkan karena kekejangan (spasm) otot bagian depan liang vagina yang disebut vaginismus.
Ketika mengalami vaginismus, sering kali kekejangan tidak hanya pada otot vagina melainkan disertai kekauan otot paha, yang membuat perempuan refleks menutup pahanya untuk melindungi vagina.
Jika foreplay yang cukup masih tidak bisa membantu, maka mungkin penyebabnya adalah masalah psikologis. Maka, pengobatan selanjutnya yang perlu dicoba adalah melalui psikoterapi.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Air Mani Pria Bisa Membuat Kulit Menjadi Mulus?
"Psikoterapi harus menjadi bagian penting karena masalah yang bersifat psikis," ungkap Hudi. Meski begitu, perlu pula dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kendala anatomis, seperti infeksi atau masalah anatomi.
Sebab, menurut Healthline, beberapa perempuan terlahir dengan himen yang tebal atau tidak fleksibel.
Kondisi tersebut akan membuat penis sulit melakukan penetrasi ketika berhubungan seks dan membuat selaput dara mungkin terasa sakit.
Bahkan setelah selaput dara sobek, rasa sakit itu mungkin masih dirasakan pada perempuan yang memiliki masalah anatomi.
Baca Juga: Mengeluarkan Sperma Tiap Hari, Apakah Sehat? Begini Penjelasannya
4. Disfungsi ereksi
Menurut buku yang ditulis oleh Dr dr Hudi Winarso, MKes, SpAnd menuturkan bahwa beberapa laki-laki yang pasangannya mengalami vaginismus juga mungkin memiliki masalah disfungsi ereksi sebagai respons.
"Kondisi itu (vaginismus) dapat menyebabkan pasangannya mengembangkan disfungsi ereksi psikogenik, atau impotensi pada laki-laki yang disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional," papar seksolog klinis dari National University Hospital, Profesor P. Ganesa Adaikan, kepada Singapore Brides.
Namun, disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti penyakit kronis, obat-obatan, terlalu banyak minum alkohol, hingga terlalu lelah.
Orang-orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti gangguan saraf dan otak atau diabetes juga bisa mengalamai disfungsi ereksi.
Baca Juga: Suami Istri Wajib Tahu, Cara Agar Mencapai Orgasme Secara Bersamaan
5. Masalah fisik
Jika empat faktor lain bukan merupakan penyebabnya, cobalah memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui permasalahannya.
Sebab, mungkin saja Anda atau pasangan memiliki masalah yang berkaitan dengan fisik. Seperti penyakit menular seksual, infeksi pada alat kelamin, kelainan anatomi, atau alasan medis lainnya yang dapat menyebabkan vagina terasa sakit ketika penetrasi berlangsung.
Gejala disfungsi seksual juga banyak terjadi pada pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes, psoriasis, depresi, atau penyakit kardiovaskular.
Nyeri bisa menjadi salah satu tanda pertama bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan organ reproduksi perempuan.
Baca Juga: Penelitian Menyebutkan Kualitas Sperma Pada Pria Dapat Meningkat Dengan Konsumsi Kacang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyebab Sulit Penetrasi di Malam Pertama"