Banjarmasin, Sonora.ID – Di tengah kepungan banjir yang semakin meluas, warga Banjarmasin kembali harus menelan pil pahit dengan dimatikannya distribusi air bersih kepada pelanggan oleh PDAM Bandarmasih.
Sehubungan dengan tidak terbendungnya lagi kenaikan level sungai yang telah mengenai panel, trafo dan pompa transmisi air baku di Intake Sungai Tabuk, PDAM Bandarmasih terpaksa harus menghentikan pengiriman air baku ke IPA 2 Pramuka, mulai Hari Senin (18/01) pukul 01.40 WITA.
Hal tersebut mengakibatkan turunnya debit distribusi air sebesar 40% dan berdampak pada penurunan tekanan hingga mati total suplai air untuk pelanggan PDAM di wilayah-wilayah tertentu.
Baca Juga: Di Tengah Kota, Korban Banjir di Cempaka Putih Belum Rasakan Bantuan Pemko
Daerah yang terdampak adalah seluruh wilayah Banjarmasin Timur dan Selatan. Selanjutnya sebagian Banjarmasin Tengah, Barat dan Utara yang meliputi kawasan Sungai Andai, Jahri Saleh, Malkon Temon, Cemara Raya, Kayu Tangi 1 dan sekitarnya. Daerah yang terdampak adalah pelanggan yang berada di wilayah Sungai Lulut, Kabupaten Banjar.
“Dengan mengutamakan keselamatan peralatan, maka pengiriman air baku dari intake Sungai tabuk dihentikan ke IPA 2 Pramuka. Konsekuensinya pengurangan tekanan sebesar 40% hingga mati total,” ungkap Direktur Operasional PDAM Bandarmasin, Supian, pada Senin (18/01) siang.
Dengan adanya kejadian ini, pemenuhan air baku yang diolah di IPA 2 Pramuka, saat ini praktis hanya mengandalkan pasokan dari Intake Pematang Panjang.
“Ada pengurangan distribusi air baku sebesar 2 ribu meter kubik per jam dibanding dalam kondisi normal sebesar 5 ribu meter kubik per jam,” jelas Supian.
Baca Juga: Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field Sigap Bantu Korban Banjir Kalsel