Makassar, Sonora.ID - Korban gempa Sulawesi Barat yang mengungsi di Makassar enggan menjalani pemerikasaan Covid-19 dengan rapid test antigen.
Pemerintah setempat sebelumnya meminta mereka untuk mengikuti rapid antigen untuk mencegah penularan.
Penolakan disampaikan Thamrin, korban gempa yang menetap sementara di kelurahan antang kecamatan manggala.
Dia mengaku kondisinya saat ini belum stabil. Masih trauma akibat gempa yang baru saja dialami.
Baca Juga: Mengungsi di Makassar, Korban Gempa Sulbar Alami Trauma Berat
Jika menjalani pemeriksaan Covid 19, Thamrin khawatir beban pikirannya bertambah, karena berspekulasi mengenai hasilnya. Hal ini bisa memicu penurunan imunnya.
"Tidak perlu, karena kita trauma," ujar warga Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene itu saat ditemui, Rabu (20/1/2021).
Dia menambahkan bersama pengungsi yang lain, tidak sedang berwisata ke Makassar. Melainkan menyelamatkan diri dari bencana. Oelehnya, rapid antigen tidak perlu dilakukan.
"Kalau dibutuhkan itu, bisa saja. Yang begitu kan, kita inikan pengungsi. Yang mau berwisata mungkin," tuturnya.
Thamrin bersama 20 orang lainnya terpaksa mengungsi ke Makassar sebab rumahnya rata dengan tanah akibat gempa berkekuatan magnitudo 6.2 beberapa waktu lalu.