Biasanya para predator seks suka memberi perhatian
ada tahap pendekatan atau tahap awal para predador ini akan memberikan banyak perhatian. Si korban akan mendapatkan banyak panggilan dan pesan yang mungkin akan membuat senang atau merasa dibutuhkan dan dicintai.
Memang, tidak semua orang yang perhatian adalah predator seksual. Meski begitu, ini adalah cara pelaku untuk membangun proses ketergantungan pada korban.
Manipulatif
Hati-hatilah dengan orang yang manipulatif. Saat korban mulai merasa tak nyaman, predator umumnya bakal memutarbalikkan fakta. Predator paling senang mendramatisasi berbagai hal dan membuat korban justru merasa menjadi pihak yang bersalah.
Baca Juga: RS Wisma Atlet Periksa Kabar Hubungan Seks Sesama Jenis Antara Perawat dan Pasien Covid-19
Pada satu titik, saat korban merasa lelah secara emosional, korban akan mengalah. Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku dapat dengan mudah mengendalikan korban. Tak jarang pula predator seks membuat korban merasa bahwa apa yang diterimanya adalah sesuatu yang pantas didapatnya.
Pelaku pun seringkali merasa bahwa dia adalah korban. Dia jarang bertanggung jawab dan selalu merasa paling benar
Para predator seks pun biasanya tidak menghormati batasan seksual
Pelaku suka menggunakan rasa ketidakamanan (insecurity) dari sang korban untuk jadi bahan ejekan.
Dia bisa memberikan komentar seksual atau fisik untuk menyakiti dan membuat sang korban merasa makin rendah.dari korban. Walau mungkin anda merasa tidak nyaman, dia akan tetap melewati batasan-batasan sesuai keinginannya. Bahkan, mereka bisa jadi merekam hubungan seksual yang nantinya bisa digunakan untuk mengancam.