Palembang, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang memiliki efek cukup panjang di tahun 2020 lalu membuat membludaknya jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan, Dr Mega Nugraha mengatakan, jumlah UKM yang terdata melonjak drastis dibandingkan tahun 2019.
“Di tahun 2019 ada 162 ribu UKM, kemudian di tahun 2020 lalu per Desember sudah 427 ribu UKM. Artinya sudah dua kali lipat bertambah, paling banyak penambahan di Kota Palembang dan di daerah sekitarnya, ” kata Mega ketika dijumpai beberapa waktu lalu.
Menurutnya, banyaknya karyawan terdampak PHK perusahaan atau yang dirumahkan oleh tempat ia bekerja menjadi faktor membludaknya jumlah UKM di Sumsel tahun 2020 lalu. Sehingga ketika berlama-lama di rumah muncul lah ide untuk membuka usaha.
Baca Juga: BLT UMKM Belum Cair 100 Persen dari Bank, Menkop UKM Ajukan Kelonggaran Pencairan Dana
“Untuk tetap survive di masa pandemi, banyak dari warga kita yang kena PHK atau yang sementara dirumahkan berinisiatif membuka usaha. Atau bisa jadi pegawai sebuah UKM juga tapi dirumahkan, nah itu mereka ada yang buka usaha sendiri juga untuk bertahan. Jadi banyak bermunculan ide-ide kreatif memproduksi makanan/barang kemudian dijual untuk bertahan, “jelasnya.
Dia melanjutkan, penambahan UKM masih di dominasi sektor kuliner, baru kemudian handcraft.
Mega menerangkan, kalangan UKM tidak hanya muncul dari pegawai/karyawan, melainkan juga muncul dari pemilik tenant mall hingga mahasiswa perguruan tinggi.
“Mengingat adanya penerapan PSBB yang dilakukan waktu lalu membuat mall minim jam operasi sehingga banyak yang tutup. Akhirnya banyak pelaku usaha yang banting setir dari penjual baju menjadi pelaku usaha UMKM,” tutupnya.
Baca Juga: BLT Rp 2,4 Juta Dinilai Cukup Membantu UMKM di Kota Palembang