Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya melakukan tracing terhadap warga di Desa Bumbungan yang sempat menghadiri upacara pernikahan tersebut.
Bagi warga yang memiliki gejala langsung dilakukan rapid, sementara yang tidak bergejala hanya diedukasi protokol kesehatan.
Dari hasil rapid menunjukkan beberapa warga hasilnya reaktif.
"Kami tidak mengambil resiko, seizin bapak bupati kami rapid test 40 warga. Lalu yang hasilnya reaktif kami swab PCR, dan hasilnya ada 15 warga setempat yang positif Covid-19," jelas Adi Swapatni.
Baca Juga: Kawasan Eks Galian C Gunaksa, Akan Dibangun Pusat Kebudayaan Bali
Menurut Adi Swapatni, secara keseluruhan dari klaster pernikahan itu, terdapat total 21 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebanyak 15 orang di antaranya berasal dari Desa Bungbungan, dan 6 warga lainnya dari Denpasar.
"Semua yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah kami jemput dan karantina di hotel. Tindakan disinfeksi dan tracking berkelanjutan pun sudah kami lakukan, untuk mencegah penularan yang lebih luas. Saat ini tinggal pengawasan, yang juga dibantu TNI/Polri serta Satpol PP," jelasnya.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Kontrak Tenaga Khusus Covid-19 di Klungkung Diperpanjang