Secara komposisi, investasi Jatim terutama ditopang oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Diakui oleh Khofifah, PMDN memang menjadi backbone investasi di Jatim.
“Realisasi PMDN kita selalu yang tertinggi dibanding provinsi-provinsi lain,” imbuhnya.
Pada periode Januari-September 2020, tiga sektor unggulan PMDN di Jatim meliputi sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 23,34 triliun), sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp. 4,37 triliun), dan sektor Industri Makanan (Rp. 3,68 triliun) yang tersebar di lokasi wilayah seperti Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan, dan Kab Probolinggo serta beberapa lokasi lainnya.
Ia menyampaikan, pada tahun 2018 Asia Competitiveness Institute – Lee Kuan Yew School of Public Policy (Singapura) merilis hasil riset yang menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi terbaik pertama dalam aspek tingkat kemudahan berbisnis di Indonesia. Sedangkan pada aspek daya saing provinsi, Jatim menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta.
Baca Juga: Penanganan Banjir Kali Lamong Gresik, Wagub Jatim Sidak Lokasi
Menurutnya, dari sisi regulasi, Jatim juga sedang berbenah. Berseiring dengan spirit peningkatan kemudahan berusaha melalui penyederhanaan perizinan yang dikandung oleh UU Cipta Kerja, ia telah menerbitkan Peraturan Gubernur No 69 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
“Melalui pergub ini, kita ingin memastikan pelayanan perizinan yang mengedepankan transparansi, kepastian waktu, bebas korupsi, serta mengutamakan kepuasan pemohon izin. Sekarang kalau pelaku usaha mengurus izin di Jatim akan semakin mudah, cukup dengan online, melalui aplikasi Joss,” terangnya.
Dijelaskan, Joss atau Jatim Online Single Submission merupakan inovasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur, yang melayani 18 sektor perizinan serta terintegrasi dengan aplikasi Helpdesk yang memberikan layanan konsultasi dan pengaduan pemohon izin.
“Dengan segenap keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang dipunyai Jatim, maka saya sampaikan kepada para investor baik investor asing maupun investor dalam negeri, ayo berinvestasi di Jawa Timur, karena pasti lebih mudah, efisien dan menguntungkan,” pungkasnya.