"Bagi masyarakat yang masih share (hoaks), menakut-nakuti adanya vaksin, mohon dihentikan," tegasnya.
Dalam agenda tersebut, Kang Uu juga menjelaskan bahwa target vaksinasi di Jabar menyasar sebanyak 36,2 juta penduduk. Sementara tenaga penyuntik atau vaksinator yang disiapkan secara bertahap adalah 11.000 orang.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun terus berupaya meningkatkan jumlah vaksinator dan tempat penyuntikan agar vaksinasi bisa berlangsung kurang dari setahun atau bahkan selesai dalam enam hingga delapan bulan.
Baca Juga: Lima Cara Mengatasi Rasa Takut Pada Jarum Suntik Ketika Divaksin
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri mengaku bersyukur karena kegiatan penyuntikan vaksin COVID-19 dosis kedua berlangsung lancar.
"Saya juga yang kedua kalinya disuntik vaksin. Yang pertama dua minggu kemarin, tidak ada gejala atau dampak apa pun," ucap Kapolda.
"Saya meyakini vaksin aman, halal, dan memberi kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Vaksin Tahap Pertama di Jabar Baru Tercapai 25 Persen
Menanggapi maraknya hoaks terkait vaksin di sosial media, Kapolda berujar bahwa pihaknya siaga terhadap hal tersebut. Namun, ia menegaskan, saat ini hoaks tentang vaksin sudah berkurang di tengah masyarakat.
"Ini berkat keberhasilan vaksinasi yang pertama dan saat ini dosis kedua. Keberhasilan inilah yang mengikis berita negatif di media sosial, sehingga tensinya semakin menurun," ujar Kapolda.
Adapun pejabat dan tokoh publik yang telah menerima vaksin dosis pertama dan turut hadir bersama Kang Uu dan Kapolda Jabar di agenda penyuntikan dosis kedua hari ini antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja serta Ketua Viking Persib Herru Joko.
Baca Juga: Salah Satu Cara Melawan Covid-19, Tito Karnavian: Vaksin Bukanlah Obat!