Herzaky menilai, tindakan Moeldoko yang hendak mengambil alih Partai Demokrat merupakan penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Terkait pencatutan nama, Partai Demokrat sudah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi.
Sampai saat ini, Partai Demokrat masih menunggu respons Presiden Jokowi untuk menjawab polemik upaya pengambilalihan Partai Demokrat.
Baca Juga: AHY Tuding Istana Rebut Kekuasaan Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi
Berdasarkan informasi yang diterima Herzaky, Presiden Jokowi sudah membaca surat yang dikirimkan Partai Demokrat tersebut.
“Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau biru melawan merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden,” ujar dia.
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan bahwa Moeldoko ada
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” ucap Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya.
Andi pun menjelaskan alasan AHY berkirim surat kepada Presiden Jokowi terkait polemik ini. Itu karena Moeldoko mencatut nama Presiden Jokowi dalam upayanya mengambil alih Partai Demokrat.