"Semoga dengan terbentuknya kerjasama ini bisa meningkatkan produksi plasma konvalesen dan bisa memenuhi permintaan yang masuk ke PMI" harapnya.
Sementara itu, Ketua Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin, dr. Aulia Ramadhan Supit menambahkan, bahwa pihaknya masih terkendala oleh fasilitas penyimpanan untuk meletakkan plasma konvalesen yang sudah jadi.
Padahal keberadaan alat tersebut sangat berpengaruh, kepada tingkat produksi stok plasma konvalesen yang dilakukan oleh PMI Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Dari 5.000 Pendaftar Baru 1.500 Orang yang Berhasil Donorkan Plasma Konvalesen
"Alat freezer kita yang suhunya -30°C hingga -40°C untuk penyimpanan plasma sudah rusak. Jadi alhamdulillah adanya kerjasama dengan BUMN kali ini bisa membantu pengadaan alat ini," paparnya.
Rama menambahkan, untuk hari ini, pihaknya sudah memilih sebanyak 30 orang dari keluarga besar BUMN. Namun yang lolos dan memenuhi persyaratan dalam skrining hanya sebanyak 10 orang.
Mengerucutnya jumlah pendonor plasma tersebut dikarenakan titer antibodi yang terkandung di tubuh pendonor sangat sedikit. Sehingga tidak bisa dilanjutkan ke skrining berikutnya.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Mendonorkan Plasma Konvalesen di PMI DKI Jakarta