Banjarmasin, Sonora.ID – Keberadaan Pegunungan Meratus kerap disebut sebagai hutan hujan tropis terakhir dan paru-paru dunia yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem, khususnya di Kalimantan Selatan.
Pegunungan yang membentang sekitar 600 kilometer persegi dengan puncak tertinggi di Gunung Halau-Halau, ditetapkan sebagai Geopark untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.
Upaya menjaga eksistensi kawasan tersebut terus dilakukan, terutama untuk menghindari adanya aktivitas yang membahayakan. Seperti pembalakan liar hingga pertambangan batu bara yang merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup di Pegunungan Meratus.
Baca Juga: Punya Batuan Purba dan Unik, Empat Geosite di Meratus Fokus Dibenahi
Seperti yang diungkapkan Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, yang menegaskan pasang badan memimpin demo jika ada perusahaan yang melakukan aktivitas pertambangan.
“Jika memang Pegunungan Meratus ditambang, saya yang akan turun langsung untuk memimpin demonstrasi,” tegasnya ketika ditemui awak media, Senin (08/02) siang, di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kalimantan Selatan.
Langkah tersebut diambilnya sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan Pegunungan Meratus dari tangan-tangan nakal perusahaan pertambangan batu bara.
Baca Juga: Pentingnya Peran KPH dalam Lindungi Hutan Meratus dari Kerusakan