Tiga hal tersebut adalah SDM yang mumpuni, infrastruktur yang merata, serta memperbaiki dan memperdalam sektor keuangan Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur yang merata, dan lagi-lagi pembangunan SDM. Kemudian, kita harus memperbaiki dan memperdalam sektor ekonomi kita. Karena untuk ekonomi digital itu, credit card itu penting sekali, sedangkan akses credit card di Indonesia itu masih sangat rendah ya,” sambungnya.
Edimon menyatakan bahwa pergerakan sektor ekonomi menjadi serba digital ini pun bisa dijadikan momentum untuk memperbaiki finance atau keuangan Indonesia.
Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Sri Mulyani Perpanjang Kebijakan Pembebasan Pajak Karyawan
“Karena itu, digital ekonomi ini juga harus kita pakai untuk memperbaiki akses ke finance. Nanti akan mendukung investasi,” tambahnya.
Sebelumnya, pihaknya menyatakan bahwa pada tahun 2020 lalu, perekonomian Indonesia berada di –2,07 persen.
Angka ini lebih baik dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang bisa mencapai angka sekitar –6 persen, tetapi Indonesia tidak lebih baik dari China dan Vietnam.
Baca Juga: Vaksinasi Disebut Bangkitkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia