Banjar, Sonora.ID – Sebagai daerah yang paling luas terdampak banjir di awal tahun 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar terus memperbarui taksasi atau taksiran kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.
Salah satu yang paling parah akibat bencana banjir adalah sektor tanaman pangan dan hortikultura. Akibat banjir di kabupaten banjar, taksasi kerugian dari sektor tanaman pangan dan hortikultura diperkirakan mencapai Rp 38,2 miliar.
Kerugian ini meliputi dampak terhadap pertanaman padi, hortikultura, sarana prasarana penyuluhan, alat mesin pertanian (Alsintan), maupun jalan usaha tani.
Baca Juga: Pusat Anggarkan Rp170 M untuk Perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi
“Kerugian yang dialami sektor tanaman pangan dan hortikultura kurang lebih Rp 38,2 Miliar,” ungkap Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, Eddy Hasbi, di sela-sela kunjungan Menteri Pertanian RI ke Kabupaten Banjar, pada Rabu (10/02) siang.
Diakui Hasbi, dengan adanya dampak banjir ini, persediaan pangan di Kabupaten Banjar mulai merosot, karena banyaknya tanaman pangan yang rusak terendam banjir. Kondisi ini diperparah dengan adanya hujan yang masih turun, sehinnga petani kesulitan untuk menjemur gabah yang juga terendam banjir.
“Banyak gabah milik petani yang terendam sehingga sulit untuk digiling. Mesin penggilingannya juga banyak yang rusak akibat terendam banjir,” jelas Hasbi.