“Semua dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk menunjang kelancaran perekonomian terhadap arus lalu lintas barang dan jasa yang menghubungkan antar kabupaten/kota di provinsi ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, banjir yang merendam 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan mengakibatkan banyak jalan dan jembatan yang rusak parah hingga tidak dapat dilintasi.
Seperti Jembatan Mataraman di Kabupaten Banjar dan Jembatan Pabahanan di Kabuaten Tanah Laut, yang harus digantikan jembatan darurat atau Bailey untuk menghubungkan kembali arus transportasi antar daerah.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Anggarkan Rp170 M untuk Perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi
Bahkan tak sedikit jalan yang berlubang dan mengganggu kenyamanan hingga keselamatan pengguna jalan, karena tergerus air selama banjir berlangsung.
Seperti yang terlihat di Jalan Lingkar Binuang, Kabupaten Tapin, dan Jalan Lingkar Utara atau Gubernur Syarkawi yang menghubungkan Kabupaten Banjar dengan Kabupaten Barito Kuala yang saat ini rusak parah dan mengganggu distribusi barang dan jasa menuju Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Pulihkan Pertanian Pasca Banjir, Mentan Serahkan Bibit Padi untuk Petani di Kabupaten Banjar