Dari hasil, penemuan sementara ini Elliott berharap dapat membantu berbagai pihak untuk melakukan identifikasi cepat kepada banyak orang yang telah terinfeksi.
Para peneliti melihat gejala yang dilaporkan dan hasil tes usap yang dikumpulkan untuk studi React pada November-Desember, saat Public Health England (PHE) memperkirakan varian tersebut baru membentuk sekitar 16 persen dari infeksi.
Peneliti membandingkannya dengan data serupa yang dikumpulkan pada Januari, ketika diperkirakan 86 persen infeksi berasal dari varian.
Menurut penelitian, kehilangan atau perubahan indra penciuman seseorang kurang dapat memprediksi terjangkit Covid-19 berdasarkan gejala secara umum pada Januari, yang dibandingkan dengan November-Desember.
Namun, proporsi orang yang dites positif dengan batuk terus-menerus muncul lebih tinggi, sesuai dengan temuan dari Kantor Statistik Nasional.
Baca Juga: Kenali Parosmia, Gejala Covid-19 Terbaru Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya