Yogyakarta, Sonora.ID - Kabupaten Sleman sebagai daerah dengan tingkat Demam Berdarah Dengue (DBD) tinggi, akan mengimplementasikan teknologi Wolbachia sebagai strategi pelengkap pengendalian DBD.
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dengan didukung oleh WMP Yogyakarta dan Yayasan Tahija untuk menjalankan program ‘SI WOLLY NYAMAN’, Wolbachia, Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman, pada hari ini 16 Februari 2021.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Jelaskan Penyebab Bupati Sleman Terinfeksi Covid-19, Meski Telah Divaksinasi
Memberikan sambutan saat acara kick off atau soft launching implementasi teknologi Wolbachia tersebut, Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. menyampaikan bahwa program SI WOLLY NYAMAN ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengendalian DBD, dan meningkatkan sumber daya kesehatan melalui penerapan teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia sebagai salah satu strategi dalam program pengendalian DBD.
Mengingat efikasi tinggi Wolbachia dalam menurunkan 77% kasus DBD di Kota Yogyakarta.
Nantinya, implementasi teknologi Wolbachia ini akan diterapkan di 13 Kapanewon, 39 Kalurahan, dan kurang lebih 588 padukuhan.
Mengingat data kasus tahun 2020 ditemukan sebanyak 810 dengan kematian 1 (satu) di Rumah Sakit, kasus ini meningkat cukup tinggi dibandingkan kasus yang ditemukan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 728 kasus.
Baca Juga: Baru Minggu Lalu Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Terinfeksi Covid-19