Dari pertemuan itu, salah seorang warga menyebutkan bahwa tempat tinggalnya kini sudah tak lagi terendam banjir setelah 25 tahun.
"Saya merasakan hasil kerja keras beliau-beliau ini, hadiah tahun ini tidak kebanjiran, (setelah) 25 tahun kami menunggu," kata warga yang enggan disebutkan identitasnya tersebut pada Selasa (9/2/2021).
Di kesempatan yang sama, Anies sendiri mengatakan, wilayah yang dikunjunginya selama musim penghujan kerap terendam banjir, bahkan dalamnya hingga 3 meter.
Namun, dia melanjutkan, berkat pengerukan Kali Sunter, wilayah tersebut saat ini tidak lagi kebanjiran.
Baca Juga: Pascabanjir, Komisi III DPRD Kalsel Monitoring Kerusakan Infrastruktur
"Tempat ini untuk setiap musim hujan selalu terendam. Ikhtiar yang kita lakukan dengan melakukan pengerukan," ucap Anies.
Anies mengatakan, jajaran Pemprov DKI melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 ekskavator di tanggul-tanggul dekat dengan aliran Kali Sunter.
Selain itu, pihaknya juga membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali.
Kemudian, di sisi selatan Jakarta Timur, Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu dikeruk lalu kemudian disiapkan sodetan khusus sehingga air Kali Sunter dialirkan dan ditahan di waduk, baru mengalir ke sini dengan volume debit yang lebih terkontrol.