Makassar, Sonora.ID - Kasus pengguna narkoba tahun periode 2015 - 2017 semakin meningkat. Pada 2015, pengguna narkona tercatat sebanyak 13.291 kasus. Kemudian pada 2016 naik menjadi 15.869 kasus. Selanjutnya 2017 mencapai 21.961 kasus. Sebagian besar kasus tersebut datang dari kalangan remaja.
Untuk itu, Rumah Sakit Sayang Rakyat berencana melakukan pemeriksaan narkoba bagi kalangan pelajar setingkat SMP maupun SMA. Demikin seperti disampaikan Direktur RSUD Sayang Rakyat Sitti Haeriyah kepada Smartfm di Makassar, Kamis (18/2/21).
"Ini masih akan digodok karena berkaitan dengan anggaran. Kami rencananya akan memeriksa pelajar SMP sebelum mengikuti mengikuti ujian SMA. Begitu pula dengan pelajar SMA/SMK sederajat yang akan mengikuti ujian akhir," ujar Sitti Haeriyah.
Baca Juga: Mantan Istri Terjerat Kasus Narkoba, Andika Mahesa Ambil Hak Asuh Anak
Menurutnya, hal itu merupakan tindak lanjut program Penguatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (RAN P4GN). Haeriyah menuturkan, program pencegahan, pengendalian narkotika telah hadir sejak 2016 lalu di RSUD Sayang Rakyat melalui fasilitas gedung Rumah Sayang Anak Bangsa atau Mayang Asa.
"Pada 2016 kapasitas gedung Mayang Asa sebanyak 30 Orang. Tahun 2018 berkembang menjadi 78 orang. Dalam jangka waktu tiga tahun kita bisa mengantisipasi, pelajar ini bisa bebas narkoba di lingkup sekolah yang diawasi oleh guru dan guru BK masing - masing," sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Muhammad Jufri menambahkan, program tersebut merupakan terobosan yang belum pernah ada sebelumnya. Karenanya perlu dikaji secara matang. Sebab berkaitan dengan kesehatan anak maupun orang tua sehingga tidak terjadi polemik di masyarakat.
"Harus ada regulasi yang mendasari hal itu, dan perlu juga dilakukan sosialisasi terlebih dahulu jika peraturan ini sudah keluar. Bahwa seluruh pelajar yang ingin mengikuti ujian harus memiliki kartu bebas narkoba," ujarnya.