Sementara untuk sampel dari ikan paus yang sudah mati, akan segera diteliti oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga Surabaya.
“Jadi untuk sampel ikan paus yang sudah mati akan segera diteliti oleh tim FKH Unair yang sudah datang, dan akan kita tunggu hasilnya. Terkait total jumlah paus yang terdampar jumlahnya akan dipastikan lagi, karena sudah ada beberapa relawan yang dari jam 10 pagi kemarin sampai maghrib mendorong ikan paus kembali ke laut. Per hari jumat (19/02) sesuai data via drone UTM terdapat 49 ekor,” urai Khofifah.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Lakukan Uji Kelayakan Jembatan Joyoboyo
Lebih lanjut disampaikan Khofifah terdapat tiga ekor ikan paus yang masih hidup baru saja dirinya ikut melepas ke laut. Proses pelepasan ikan paus ke laut ini harus dilakukan bersama-sama.
“Jadi ikan paus ini kalau dilepas ke laut harus bersama-sama. Karena, ada suasana kebersamaan dari ikan paus ini, mengikuti satu nafas luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov telah mengirim dua eskavator untuk mengevakuasi ikan paus tersebut selanjutnya dikuburkan sambil menunggu air surut.
“Yang penting eskavatornya ke sini dulu. Nanti dikonsultasikan forum koordinasi kecamatan, mulai Camat, Kapolsek, Danramil dan klebun di titik mana lokasi penguburan ikan paus dalam jumlah cukup banyak ini, saya rasa mereka jauh lebih tahu. Jadi memang ikan paus yang sudah mati kan harus segera dikuburkan di sekitar ini,” pungkasnya.