Kala itu, Kampung Melayu merupakan tempat persinggahan kapal dan perahu yang mengangkut barang dagangan.
Biasanya, orang-orang Yaman yang bermukim di kampung yang berada di tepi Kali Semarang itu, suka membuat kopi klangenan mereka sambil menunggu adzan magrib di masjid.
Dari sanalah, cikal bakal lahirnya resep dan tradisi kopi arab di Masjid Layur.
Menurut takmir Masjid Layur, Ali Maksum, resep untuk membuat Kopi Arab tidak berubah sama sekali sejak pertama kali.
Hal tersebut, yang membuat kenikmatannya tetap sama selayaknya buatan orang-orang Yaman yang membawanya ke Indonesia dulu.
Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner Aneka Soto di Jawa Tengah yang Wajib Dicoba