Denpasar, Sonora.ID - Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting harus turun sebesar 14 persen di tahun 2024.
Dalam perkembangan angka stunting khususnya di Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. Ketut Suarjaya mengatakan bahwa angka Stunting Tahun 2020 di Bali tergolong masih rendah secara Nasional. Hal tersebut didapat dari hasil pemantauan (EPPGBM) secara elektronik diantara angka 6 hingga 7 persen.
Suarjaya berharap semoga angka stunting ini akan selalu rendah walaupun saat ini Provinsi Bali masih ditimpa dengan pandemi Covid-19. Dijelaskan juga bahwa Kabupaten yang masih tinggi angka stunting di Bali yakni Kabupaten Buleleng, Karangasem, Jembrana dan Kabupaten Bangli, akan tetapi angka stunting di empat kabupaten ini angkanya jauh dibawah Nasional.
Baca Juga: Jokowi : BKKBN Pegang Kendali Pencegahan Stunting
Berdasarkan data stunting pada Tahun 2020 lalu. Suarjaya menerangkan penjabaran data Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Berat Badan dan Tinggi Badan Menurut Kabupaten atau Kota Provinsi Bali.
Untuk jumlah keseluruhan balita yang ditimbang mulai dari usia 0-59 bulan di seluruh provinsi Bali sebanyak 149.436 balita.
Sementara jumlah balita yang berat badannya kurang (BB/U) pada Kabupaten Jembrana 204 balita, Tabanan 507 balita, Badung 309 balita, Gianyar 643 balita, Klungkung 442 balita, Bangli 352 balita, Karangasem 941 balita, Buleleng 1.064 balita dan Kota Denpasar 126 balita. Sehingga total balita yang berat badannya kurang sejumlah 4.586 atau jika dipersentasekan sejumlah 3,1 persen.
Baca Juga: Tekan Stunting, Pemkot Palembang Harapkan Semua Pihak Bekerja Sama