“PT Len Industri saat ini di tengah masa transformasi menjadi holding BUMN Industri Pertahanan Indonesia dengan nama DEFEND ID. Lima (5) perusahaan BUMN yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana dan PT Len Industri sebagai holding company (induk perusahaan) akan digabung dalam DEFEND ID oleh Kementerian BUMN,” imbuh Wahyu.
Menurutnya, sebagai langkah untuk masuk ke global supply chain technology partner, Len Industri dan BUMN Industri Pertahanan memiliki rencana strategic partnership dengan perusahaan global di 3 matra (darat, laut, udara).
Ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi kunci dan memandirikan industri pertahanan dalam negeri. Sehingga berimbas pada peningkatan sustainability dan skala bisnis, adanya recurring income dari bisnis MRO (Maintenance, Repair & Overhaul), hingga pengurangan ketergantungan impor produk utama.
Baca Juga: PTDI Ferry Flight 1 (Satu) Unit Pesawat Terbang NC212i Troop Transport Untuk Tni Angkatan Udara
DEFEND ID memiliki target ambisius dalam jangka waktu menengah ke depan, yakni menjadi Top 50 perusahaan bidang industri pertahanan di dunia. Selain juga mencanangkan target skor TRL & MRL (Technology Readiness Levels & Manufacturing Readiness Level) di angka 8-8 dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 50% untuk proyek-proyek pertahanan.
Sementara itu, IDEX & Navdex 2021 juga diikuti oleh industri pertahanan swasta Indonesia seperti PT Fallah Inovasi Teknologi, PT Fazza Royal Yantasir Simulasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Indo Pacific Communication & Defence (IPCD), PT Persada Aman Sentosa, PT Ridho Agung Mitra Abadi, PT SSE, serta PT Jala Berikat Nusantara.