Bagi Kemendag, lanjut Shidarta, tugas utama jajaranya adalah memastikan produsen, pedagang, dan konsumen mengalami dampak seminimal mungkin dari bencana ini, terutama kelangkaan barang atau kenaikan harga bahan pokok terhambat jalur distribusinya.
“Dari laporan Dinas Perdagangan Kalsel, terdapat 17 pasar rakyat saat banjir yang tidak beroperasi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Kemendag berusaha untuk dapat memberikan fasilitasi dan dukungan kepada seluruh pihak agar kondisi yang sulit ini dapat dihadapi bersama.
“Aksi Kemendag Peduli merupakan inisiasi dari para pegawai Kementerian Perdagangan dan elemen masyarakat lainnya, seperti pelaku usaha dan asosiasi. Pemberian bantuan berupa bapok juga merupakan instruksi langsung Menteri Perdagangan. Hal ini bertujuan agar dapat segera meringankan beban bagi masyarakat terdampak bencana di beberapa wilayah di Indonesia,” kata Sidharta.
Baca Juga: Kalsel Gerbang IKN, Safrizal ZA Usulkan Jalur Logistik Menuju Kaltim
Selain di Banjarmasin, Kalsel, bantuan donasi Kemendag Peduli juga disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana alam di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, bantuan diberikan ke Bandung, Jawa Barat, Manado, Sulawesi Utara, dan Mamuju, Sulawesi Barat. Sebelumnya, bantuan serupa juga pernah diberikan kepada masyarakat terdampak wabah Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengatakan bahwa bencana alam yang terjadi tidak hanya menghilangkan tempat tinggal, tetapi juga merenggut nyawa masyarakat. Pemerintah Provinsi Kalsel telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pada 14 Januari 2021 lalu saat musibah terjadi.
“Atas nama masyarakat Kalimantan Selatan, kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Kementerian Perdagangan atas bantuan yang diberikan untuk masyarakat terdampak banjir di wilayah kami,” ungkap Safrizal.
Bantuan yang diterima ini akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak banjir,” tutup Safrizal.