Makassar, Sonora.ID - Sosok Muhammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto cukup mendapat perhatian khalayak.
Khususnya dalam momen Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar. Betapa tidak, Danny Pomanto berhasil melewati sederet hambatan yang nyaris membuatnya gagal di tengah jalan.
Perjalanan karir pria kelahiran 30 Januari 1964 ini terbilang cemerlang. Pada 2014, Danny Pomanto terpilih pertama kali menjadi Wali Kota Makassar berpasangan dengan Syamsu Rizal atau Deng Ical. Sayangnya, hubungan mereka diwarnai isu ketidakharmonisan.
Baca Juga: Danny Pomanto Kenang Perjuangannya hingga Jadi Wali Kota Makassar
Benar saja, saat maju kembali untuk periode kedua pada 2018, Danny tak lagi melirik Deng Ical. Ia malah menggandeng Indira Mulyasari Paramastuti yang saat itu menjabat Wakil ketua DPRD Makassar sebagai wakilnya. Mereka mengusung jargon DIAMI. Lawan mereka adalah Munafri Arifuddin-Rahmatika Dewi atau Appi-Cicu.
Namun, dalam pertarungan tersebut, DIAMI terpaksa dicoret dalam bursa Pilwalkot Makassar atas keputusan Mahkamah Agung (MA). Danny Pomanto selaku petahana dituding memanfaatkan jabatan melalui praktek kampanye terselubung. Karenanya, Appi-Cicu tetap melaju melawan kotak kosong. Siapa sangka, Appi-Cicu justru kalah telak.
Bahkan kejadian itu tercatat dalam sejarah politik Indonesia. Appi-Cicu lantas menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai buntut kekalahan mereka. Akan tetapi, suara kotak kosong tetap nyaring berbunyi.
Baca Juga: Selamat! ADAMA Menang di Pilwalkot Makassar Versi Hitung Cepat