Sonora.ID - Para ahli memprediksi bahwa virus corona baru yang mengakibatkan Covid-19 akan berubah menjadi endemik.
Prediksi tersebut berasal dari survei yang dilakukan pada bulan Januari oleh jurnal Nature terhadap lebih dari 100 ahli imunologi, peneliti penyakit menular, dan ahli virologi yang menangani SARS-CoV-2.
Virus endemik adalah virus yang selalu ada dalam suatu wilayah geografis. Virus semacam itu ada di sekitar kita, meskipun berbeda di setiap lokasi. Contoh di Eropa dan Amerika Utara termasuk rhinovirus (penyebab flu biasa) dan virus influenza, sedangkan virus dengue dan chikungunya endemik di banyak negara Asia.
Melansir The Conversation, penyakit endemik seringkali lebih ringan, tetapi penting untuk dicatat bahwa tidak selalu demikian. Flu, misalnya, diperkirakan menyebabkan 810.000 rawat inap dan 61.000 kematian setiap tahun di AS.
Baca Juga: Hari Pertama Vaksinasi CoVID-19 Lansia di Banjarmasin, Warga Rela Antre Dari Pagi
"Saya kira covid akan dihilangkan dari beberapa negara, tetapi dengan risiko reintroduksi yang berkelanjutan dan mungkin musiman dari tempat-tempat di mana cakupan vaksin dan tindakan kesehatan masyarakat belum cukup baik," ujar Ahli Epidemiologi Exford University Christopher Dye.
Covid-19 saat ini masih digolongkan dalam fase pandemi karena infeksi terus meningkat di seluruh dunia dan banyak orang masih rentan. Pada fase endemik, jumlah infeksi menjadi relatif konstan selama bertahun-tahun, dengan kambuh sesekali.
Antibodi dan infeksi ulang
Peneliti penyakit menular di Emory University di Atlanta, AS, Jennie Lavine mengatakan seiring waktu, Covid-19 bisa menjadi penyakit yang pertama kali ditemui pada masa kanak-kanak, ketika biasanya menyebabkan infeksi ringan atau tidak sama sekali.
Baca Juga: Mulai Lusa! Vaksin Covid-19 untuk Lansia Bisa Dilakukan secara Drive Thru