Banjarmasin, Sonora.ID - Belasan perempuan dari berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin dan beberapa komunitas melakukan aksi pada Hari Perempuan Internasional di kawasan bundaran JL. Lambung Mangkurat, Senin (08/03) pagi.
Dalam aksi tersebut, setidaknya ada tujuh tuntutan di tingkat nasional yang turut disampaikan dalam aksi kali ini.
Di antaranya mewujudkan sistem kesehatan gratis bagi setiap orang dan bebas dari diskriminasi, upah layak untuk kerja perempuan dan mengakui kekerasan seksual sebagai pelanggaran HAM dengan mengesahkan RUU Penghapusan.
Baca Juga: Ketua DPRD & KAKI Kalsel Siap Demo Jika Pegunungan Meratus Ditambang
Sementaran untuk tingkat Kalsel, yang masih menjadi pusat perhatian adalah angka pernikahan dini. Termasuk perhatian kepada perempuan pasca bencana.
"Kalsel kami memperhatikan angka pernikahan dini yang masih tinggi. Meski di masa pandemi Covid-19 justru meningkat. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan," ucap Rizki Anggarini Santika Febriani, Koordinator Aksi, saat ditemui Smart FM usai menggelar aksi unjuk rasa.
Terkait tindak kekerasan terhadap perempuan, menurutnya terbilang masih rendah. Namun berdasarkan hasil riset yang Ia lakukan, jumlah kekerasan terhadap perempuan justru banyak, hanya saja tidak melaporkan.
Baca Juga: Satgas NSPB Sebut Banyak Bangunan di A. Yani Melanggar Atau Tak Kantongi IMB