Diungkapkan juga, selain bekerja sama dengan petani, selama pandemi Covid-19 ini perusahaannya juga telah merekrut sekitar 60 pekerja korban PHK pariwisata.
"Ada yang bekerja sebagai sopir pengiriman maupun pemrosesan sayur," tutupnya.
Kemudian, salah satu Petani Pere Putu Wenten mengaku bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya program sosial yakni PHK tersebut.
Untuk itu, ke depan dia juga berharap pemerintah bisa memfasilitasi, sehingga bisa memasarkan produknya lebih luas.
"Petani adalah pilihan saya sejak kecil, dan saya tidak pernah menyesal akan pilihan saya. Semoga ke depan nasib petani Bali lebih terjamin," harapnya.
Baca Juga: Februari 2021, Indeks NTP Provinsi Bali Tercatat 92,46, Turun 0,67 Persen Dibanding Bulan Sebelumnya