Adapun beberapa alasan Pemko menginginkan pembangunan itu, yakni untuk penanganan banjir dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Seperti halnya di kawasan Jalan Piere Tendean. Karena tujuan kita membangun kawasan wisata yang nantinya di sana akan ada sepeda air dan wahana air lainnya," ungkapnya.
Muryanta menjelaskan, kawasan wisata air di Jalan Jafri Zam-zam itu nantinya juga dibangun dengan pintu air. Sehingga, jika kondisi air sedang pasang atau surut, ketinggian dan arus air di dalam akan tetap stabil.
Sedangkan untuk wisata, tingkat keamanan juga dirancang dengan sedemikian rupa. Sehingga aman untuk dijadikan tempat rekreasi.
"Berbeda dengan di kawasan Siring Tendean yang arus airnya tidak bisa diperkirakan, saat air surut, arusnya deras, ketika pasang juga tambah deras," terangnya lagi.
Baca Juga: Sejumlah Warga Jadi Korban Penipuan Oknum ASN, Plh Wali Kota: Silahkan Lapor Polisi
Lebih jauh. Ketika ditanya terkait berapa anggaran dari pembangunan tempat rekreasi keluarga berbasis wisata air itu, Muryanta masih belum bisa membeberkannya secara gamblang.
"Masih kami hitung, termasuk berapa yang harus dikeluarkan untuk melakukan pembebasan lahan," tutupnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan Smart FM pada Minggu (14/3) lalu, kawasan sungai di Jalan Jafri Zam-zam tampak ada pengerukan. Utamanya, kawasan sungai yang berdampingan dengan eks kantor PMI Kota Banjarmasin.
Salah seorang warga RT 46, Kelurahan Teluk Dalam yang enggan namanya diwartakan mengaku, tidak mengetahui bahwa adanya rencana pembangunan tempat rekreasi yang dimaksud.
"Mungkin cuma isu. Kalau kawasan ini dibebaskan, mau tinggal di mana warganya. Mereka sudah puluhan tahun tinggal di sini. Rata-rata, jadi pedagang di pasar," tandasnya.
Baca Juga: Tanggap Darurat Banjir Berakhir. Tugas Satgas NSPB Diambil Alih PUPR Banjarmasin