“Meski mencapai berat diatas 100 kilogram akan tetapi sangat ringan jika secara bersamaan didorong dan ditarik oleh masing-masing satu orang petugas.”, tambah Yopi.
Alat ini dirancang khusus agar proses mengangkat jenazah dapat digantikan dengan frame pada meja yang dapat didorong maupun ditarik dengan menambahkan bagian handle.
Untuk memudahkan pemindahan peti maka tim ini menggunakan roda dengan roller, sedangkan mengatasi tanah yang becek atau berlumpur di waktu penghujan, digunakan sistem roda-rantai agar tetap dapat dijalankan di lahan yang becek.
Baca Juga: 1,5 Juta Penduduk Makassar Bakal Dites Covid-19, Diluncurkan 5 Maret 2021
Pengerjaannya memakan waktu sekitar dua bulan lamanya, dengan dimensi panjang 2320 mm, lebar 470 mm dan tinggi 660 mm.
Alat ini kini telah berada di TPU Keputih untuk membantu para pekerja. Alat ini diterima langsung oleh Ari selaku pihak pengelola TPU Keputih, dan juga telah diuji coba secara langsung oleh para petugas pemakaman.
“Alat ini sangat membantu kami. Biasanya peti COVID-19 ini diangkat oleh empat hingga lima orang dari mobil ambulance menuju liang lahat. Akan tetapi dengan alat ini cukup hanya dibutuhkan tiga orang saja, jadi bisa menghemat tenaga.”, kata Zulfan selaku petugas pemakaman yang mencoba alat.
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Inovasi Pariwisata Diperlukan untuk Tangani Pandemi