Sonora.ID - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai, varian baru Covid-19 yakni N439K berpeluang menurunkan efikasi terapi, termasuk vaksinasi.
“Kenapa N439K menjadi catatan atau menjadi perhatian, karena dia (N439K) bisa mengakali atau mensiasati yang artinya menurunkan efikasi terapi termasuk vaksinasi,” ungkap Dicky melalui keterangannya di Jakarta.
Diketahui N439K lebih cerdas daripada varian Covid-19 sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi.
Baca Juga: IDI Minta Masyarakat Waspada Terhadap Mutasi Covid-19 Jenis N439K, Ini Alasannya
Mutasi varian baru Covid-19 N439K pertama kali ditemukan di Skotlandia, dan saat ini telah ditemukan di lebih dari 30 negara.
Dicky menambahkan, solusi terbaik untuk memutus transmisi Covid-19 adalah dengan tetap mempraktikkan 3T yaitu testing, tracing, treatment. Ditambah isolasi dan karantina untuk seluruh kabupaten dan kota.
Sedangkan untuk masyarakat, lanjut Dicky, upaya yang dapat diambil dengan meningkatkan kwantitas dan kwalitas gerakan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.
Baca Juga: Epidemiolog Nilai Janji Penguatan 3T Hingga Saat Ini Sebatas Wacana