“Ekspor Marine Product ke China adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku eksportir untuk melakukan ekspor kepiting bakau langsung dari Balikpapan ke Cina walaupun pesawatnya masih harus transit ke Soekarno-Hatta (CGK) terlebih dahulu”.
“Meskipun demikian, artinya dengan adanya ekspor marine product langsung dari Balikpapan ke Cina bisa menjadi nilai tambah karena nilai devisanya akan langsung diterima oleh Balikpapan” ujarnya.
Tak hanya itu, Barata Singgih Riwahono juga berharap akan ada kegiatan ekspor dari komoditi lain seperti dari sektor pertanian dan peternakan.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Ekspor Benih Lobster, Edhy: Siap Bila Dihukum Mati
“Tentunya kami Manajemen PT Angkasa Pura I Balikpapan sebagai pengelola Bandara akan terus mendukung kegiatan ekspor apapun, pada kesempatan kali ini diawali dengan marine product, harapan kedepannya ekspor ini akan diikuti oleh komoditi lainnya seperti pertanian dan perternakan.
“Pengiriman kepiting bakau diawali pada tanggal 16 Maret kemarin dengan berat kurang lebih 4 Ton dan ini hari kedua dengan pengiriman 7 Ton. Untuk pengiriman sebanyak 7 Ton yang dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia akan dibagi menjadi 2 penerbangan dikarenakan penyesuaian dengan total jumlah muatan yang dapat diangkut oleh pihak maskapai dalam sekali perjalanan”, tutup Barata.
Harapan kedepannya Bandara SAMS Sepinggan menjadi Cargo HUB, khususnya ekspor Marine Product untuk wilayah Kalimantan bagian timur dan sekitarnya.
Baca Juga: Kembangkan Potensi Laut Bali, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Siap Dukung Gubernur Koster