"Banjar merupakan daerah yang besar, karenanya kami dari pemprov saling support, terutama dalam PPKM," ujarnya.
Safrizal berharap Kalsel yang sekarang nomor 4 terbanyak penambahan kasus harian secara nasional ini, harus berupaya dengan strategi mencari sebanyak mungkin, mereka yang tertular.
Caranya, melalui rapid tes antigen yang harganya sekarang sekitar Rp 159 000.
Alasannya lanjut Safrizal, supaya bentuk penularan dan menekan jumlah penularan. Jumlah yang meninggal juga relatif banyak, hingga perlu ditekan lagi.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Banjarmasin Lakukan Yustisi Rapid Antigen di Lima Kecamatan, Ini Hasilnya!
"Tes antigen itu untuk menemukan sebanyak- banyaknya," ujarnya.
Cara ini ditambah dengan pemakaian maske yakni cara paling murah dan mudah. Ia pun mengajak launching bersama pembagian masker dalam jumlah besar.
Tujuanya, supaya rumah sakit tidak kewalahan lagi seperti tahun lalu dalam menangani pasien corona. Safri berjanji, bila 5.000 rapid tes antigen itu habis dalam satu minggu, ia akan memberikan tambahan lagi.
"Kalau yang ini habis dalam 1 minggu maka kita akan tambah lagi," tandasnya.
Baca Juga: Dibantu 5.000 Rapid Antigen. Pemko Banjarmasin Incar Tempat-Tempat Kerumunan